Jumat, 29 Maret, 2024

Perjalanan Politik masih Panjang, Demokrat Tak Mau AHY jadi Pemimpin Karbitan

MONITOR, Jakarta – Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak permohonan uji materi Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, beberapa lalu mengenai ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum.

Dalam aturan tersebut, ambang batas gabungan parpol harus memiliki kursi DPR sebanyak 20 persen atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2014 agar bisa mengusung pasangan capres dan cawapres.

Politikus partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, berdasarkan hasi MK yang memutuskan presidential threshold tetap dan tidak berubah yaitu maka, kemungkinan kecil untuk adanya poros ke tiga.

"Meskipun masih  bisa ada poros ke-tiga tapi secara realistis akan sulit membuat poros ke3," katanya.

- Advertisement -

Apalagi, Pilpres 2019 berbeda dengan Pilgub DKI Jakarta.

"Pada Pilgub DKI Jakarta, Partai Demokrat bersama-sama didukung PKB dan PAN," jelasnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengatakan, hingga saat ini kandidat terkuat hanya ada dua calon yaitu Prabowo dan Joko Widodo.

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi, bisa merapat kemana saja," katanya saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan Partai Demokrat ke salah satu kubu.

Selain itu dia juga menegaskan, hingga saat ini PD belum pernah menyampaikan posisi atau jabatan Agus Harimurti Yudhoyono baik sebagai capres ataupun cawapres.

"Hingga saat ini belum pernah menyebut-nyebut, apalagi memasang billboard mengenai  posisi AHY. Kan, nanti jadi lucu kalau kami memasang billboard sebagai cawapres, cawapresnya sopo, wong capresnya aja belum ada yang ngajak," ungkapnya sambil tersenyum.

Menurutnya, perjalanan AHY masih sangat panjang, sehingga tidak perlu terlalu dipaksakan.

"Biarkan mas AHY tumbuh dengan baik terlebih dahulu di masyarakat, tidak usah terlalu di karbit," ujar Roy kepada wartawan.

Selain itu, dia juga berterimakasih dari berbagai hasil survey yang merilis elektabilitas AHY semakin meninggi.

"Hasil survey di Universitas Indonesia (UI) hasilnya AHY lebih tinggi, hal tersebut sedikit lebih menguntungkan AHY karena kebanyakan anak muda yang menjadi sampelnya, berbeda dengan poltracking yang lebih merata  dari segi usianya," jelasnya.

Berdasarkan hasil survey yang baru saja dirilis oleh Poltracking, nama AHY disebut-sebut memiliki popularitas paling tingggi yaitu sekitar 12,4%, sedangkan figur lainnya seperti Anies Rasyid Baswedan (12,1%), gatot Nurmanyo (11.4%), Ridwan kamil (10.4%), Muhaiamin Iskandar (7,0%), dan Khofifah Indar Parawansa yaitu sekitar (5,5%). meskipun nama-nama tersebut akan jadi lebih rendah, jika sosok Jusuf kalla kembali dimasukan sebagai kandidat Cawapres.

Saat ini, AHY menduduki posisi sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) dalam pemenangan pilkada dan pemilu 2019.

"Ada dimana posisi Partai Demokrat, kita tunggu saja  keputusan dan hasil kerja ketua Kogasma," katanya.

tidak hanya itu politisi Demokrat tersebut juga mengatakan masih banyak catatan yang perlu diperbaiki di jaman pak Jokowi.

"Masih banyak janji-janji pak Jokowi yang belum terlaksana," katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER