Jumat, 19 April, 2024

Sumringahnya CEO Go-Jek usai dapat Gelontoran Investasi Astra

MONITOR, Jakarta – Sebagai salah satu penyedia jasa teknologi multi-platform terbesar di Indonesia, Go-Jek semakin banyak dilirik oleh Investor salah satunya PT Astra International (Tbk).

CEO dan Founder Go-Jek, Nadiem Makarim mengatakan hal tersebut merupakan investasi sangat bersejarah. Karena menurutnya, Astra merupakan perusahaan lokal di indonesia.

"Astra telah jadi pioner di Indonesia, yang secara traditional lebih banyak financial investor dari luar yang ingin investasi dalam bidang teknologi, dan astra ini menjadi pioner di Indonesia," jelasnya.

Apalagi, secara spirit Astra dan Go-Jek memiliki kesamaan, yaitu dengan banyak mempekerjakan banyak orang.

- Advertisement -

"Karena spiritnya sama dari sisi itu udah klop, mungkin kalau kita gabung orang yang hidup pada ekosistem kami sudah jutaan orang," katanya.

Dengan adanya investasi yang diperoleh, Go-jek terus berupaya melakukan inovasi dan terobosan baru, guna membantu perekonomian masyarakat di Indonesia.

"Inovasi yang paling simple yang gojek lakukan adalah coba melihat masalah pendapatan wong cilik di sekitar indonesia apa itu UKM, Driver, Warung, dan kami coba membantu itu," katanya.

Go-Jek akan menciptakan platform yang bentuknya micro entrepreneur atau micro service provider.

"Inovasi yang dilakukan oleh gojek dari hal yang paling seserhana, kita fokus menggabungkan segmen orang yang mampu dengan yang yang perlu penghasilan," ucap Nadiem.

Selain itu, President dan Co- Founder Go-Jek Andre Sulistyo manambahkan, Pihaknya juga kan terus melakukan inovasi yang lebih baik lagi baik kepada pelanggan, driver, merchant-merchant, dan lainnya.

"Ini merupakan kolaborasi yang sanagat baik. Apalagi astra yang sudah sangat hebat dari segi otomotif dan financial services," katanya.

Tidak hanya itu, dia juga berharap Go-Jek bisa segera Go- Public. Akan tetapi dia menjelaskan ada beberapa tantanganya pertama perusahaan kami masih muda, dan kedua masih ada kendala di dalam negeri mengenai regulasi, sedangkan di luar negeri regulasinya sudah sangat fleksibel.

"Secara aspirasi sangat ingin sekali go publik dengan cepat sehingga driver-driver kami atau konsumen kami bisa memiliki saham kami juga," katanya. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER